Lho kok judulnya ini sih ? saya khan mau baca tentang geomatika ?
He.. he.. geomatikawan juga manusia mas mbak. Geomatikawan pastinya punya uneg-uneg atawa kemampuan yang belum tersalurkan, alias mampet atau memang masih diumpet. Salah satu kemampuan itu adalah buat makalah atau tulisan, yang kalau beratus-ratus lembar, akan bisa menjadi buku. Contohnya alumnus geomatika6 -dan angkatan2 yang lain tentunya-, pasti sudah mampu untuk bikin buku. Ya, buku teks, bukan buku tulis. Buku teks seperti punyanya Mbah Aronoff atau penulis yang lain (cuma beda kualitas aja kali...:)).
Kalau anda mau, peringkas lagi aja tuh tesis yang kemarin sudah dibuat, atau bahkan yang diringkas skripsinya aja plus ditambahi info-info yang up to date, jadi deh buku karangan anda sendiri.
Nah, setelah buku (mungkin draft ya.. karena belum difinalisasi atau dicetak) anda selesai. Anda bisa saja mencetak contohnya (biar jadi portofolio) dan anda tawarkan di penerbit-penerbit buku yang jumlahnya banyak banget. Pasti mereka (penerbit) akan mau (guaranteed), mengingat bidang geomatika ini masih langka buku rujukannya. Jangankan buku rujukan sekelas GISnya Aronoff, buku yang bertema ilmiah populer pun masih sedikit. Saya baru menemukan satu buku yang membahas tentang Google Earth, itupun bentuknya buku saku dengan ketebalan sekitar 150 halaman, dengan harga 20ribuan. Kalau buku yang tentang GIS (murni) sih sudah lumayan banyak, rata-rata adalah pembahasan pada penggunaan software, misalnya: SIG Menggunakan MapInfo, SIG menggunakan AutoCad, SIG menggunakan ArcView, dsb. Belum ada judul buku yang mirip atau mendekati judul-judul tesis yang fantastis dan applicable serta contoh-contoh dan data yang 'beneran', seperti (tesis atau skripsi) yang anda buat.
Pikirkan saja ini: setahu saya tidak ada yang menulis buku dengan judul berbau fuzzy logic untuk pemrosesan citra digital. Apa artinya ini ? Bagi saya ini berarti peluang (positif thinking), para geomatikawan disuguhi peluang besar untuk menjadi penulis-penulis besar di Indonesia. Lihat saja, siapa yang tidak kenal dengan Bapak Edy Prahasta, yang menulis buku tentang SIG -dengan banyak variannya, atau Bapak Hasanuddin Z. Abidin yang menulis tentang GPS dan sudah diterbitkan oleh penerbit di Bandung.
Mungkin anda berfikir (don't alias jangan !), bahwa langkanya buku tentang geomatika adalah karena tidak ada pasar (konsumen)nya, tidak ada yang tertarik dengan geomatika. Kalau pendapat anda seperti ini, ada kemungkinan bahwa anda terkena apa yang disebut oleh Bapak Basu Swastha Darmmesta (Dosen Pemasaran Properti Fakultas Ekonomi UGM) sebagai 'Marketing Myopia' atau 'rabun jauh pemasaran', yaitu ketidakmampuan melihat kedepan secara jauh terhadap peluang pemasaran di masa yang akan datang. Saya teringat dengan cerita dua orang penjual sepatu yang dikirimkan ke Afrika untuk melihat peluang pasar sepatu disana. Penjual pertama melihat tidak ada peluang sama sekali bagi produk sepatu akan diterima di Afrika karena disana tidak ada seorang pun yang memakai sepatu. Sedangkan penjual kedua mengatakan bahwa peluang produk sepatu diterima di Afrika sangat sangat luas dan terbuka, karena ternyata yang membutuhkan sepatu sangat banyak -yaitu orang Afrika yang tidak / belum memakai sepatu tersebut.
Kembali ke buku (printed version) atau ebook (digital version). Mana yang anda pilih (dengan asumsi bahwa anda sudah setuju akan membuat atau sudah punya draft buku yang sudah siap cetak) ?
Mari kita lihat -secara simple saja- keuntungan dan kelemahan keduanya:
1. Buku (printed version)
a. Sudah pasti anda saat ini tidak mempunyai perusahaan penerbit / percetakan sendiri, sehingga anda harus mengikuti format yang ditentukan oleh penerbit-penerbit buku. Dan ini akan menjadi merepotkan untuk usaha yang baru pertama dilakukan.
b. Beberapa penerbit mengerjakan semuanya, sedangkan anda hanya membuat tulisannya saja (contohnya: BPFE –kalau tidak salah); sementara penerbit yang lainnya akan menerbitkan saja -dengan sentuhan akhir yang minor, dan penulis melakukan semuanya -layout, format, dsb. Nah, anda bisa menimbang susah senangnya menerbitkan buku melalui penerbit.
c. Berapa yang anda dapat ? Rata-rata penerbit akan memberikan royalti sebesar 10% dari harga jual buku anda. Jadi kalau harga buku anda 100ribu rupiah, maka anda akan menerima royalti sebesar 10ribu rupiah; kalau buku anda dijual seharga 20ribu, maka royaltinya adalah 2ribu rupiah perbuku (lumayan). Tapi kalau anda benar-benar penulis handal, royalti anda bisa lebih dari 10% atau minimal anda bisa nego, karena pastinya banyak penerbit yang ingin menerbitkan buku anda (persaingan usaha dan agak jual mahal lah). (Saya tidak tahu, mungkin ini sebabnya buku sekarang tebalnya minta ampun dan harganya pun luar biasa). Beberapa penerbit mungkin akan menawarkan untuk membeli hak patent (hak cipta) anda dengan sistem beli putus. Artinya, penerbit akan membeli hak cipta anda dengan harga tertentu, dan kemudian menerbitkan buku anda tanpa memberi royalti atas buku yang laku di pasaran -berapapun jumlahnya. Biasanya ini dilakukan penerbit apabila penulis masih dalam tahap 'bertumbuh', atau penerbit tidak / kurang melihat pasar yang akan menyerap buku tersebut. Terkadang terdapat pengembangan, bahwa penerbit akan memberikan tambahan royalti kepada anda, apabila buku anda mencapai 'hit' tertentu yang ditetapkan / disepakati.
d. Anda tidak perlu pusing memasarkan buku anda, karena semuanya sudah dilakukan oleh jaringan pemasaran penerbit. Anda tinggal memantau jumlah penjualan dan menghitung royalti yang anda terima bila buku anda mengalami beberapa kali cetak ulang. (Benar-benar pasif income, bikin buku sekali, income dari royalti seumur hidup, bahkan sampai ke anak cucu).
f. Anda bisa memajang buku anda di rak buku anda atau mengabadikannya di ruang tamu sebagai kebangaan atas pencapaian anda, dan ini bisa jadi akan memberi inspirasi bagi orang-orang di sekitar anda.
g. Kesuksesan selalu menarik gerbong kesuksesan selanjutnya. Artinya: motivasi untuk membuat buku lagi akan semakin meningkat manakala buku anda sudah ada yang sukses diterbitkan (apalagi mencapai 'hit' dengan dicetak berulang-ulang kali).
h. Asumsi di postingan ini berdasar pada: bahwa anda akan menulis hanya bidang geomatika saja. Padahal bidang yang bisa ditulis sangat luas (seperti di blog ini yang tidak melulu bicara tentang geomatika an sich), jadi peluang anda sangat terbuka.
2. Ebook (digital version)
a. Ebook saat ini sedang trend. Artinya penerimaan konsumen terhadap ebook semakin membaik dari waktu ke waktu. Walaupun untuk membacanya masih memerlukan perangkat tambahan, namun saat ini hal itu 'no problemo any more'. Orang justru merasa keren bila membaca ebook di saat menunggu bis, atau sedang dalam perjalanan. Atau malah saya pernah melihat orang mengaji (membaca Alquran) melalui perangkat genggamnya (HP symbian) di masjid. Ini membuang keraguan beberapa orang tentang efektifitas ebook. Saya adalah pemburu ebook dari dulu. Bahkan sekarang ada perpustakaan yang isinya ebook dan produk digital lainnya. Saya pernah menjadi anggota 2 perpustakaan yang di amrik atau di luar negeri sono, yang 'meminjamkan' ebook.
b. Di jaman komputer ini, dapat dipastikan draft tulisan anda tersimpan dalam bentuk digital -di hardisk laptop, di flash disk, di MMC, dsb. Biasanya dalam format word. Nah, anda tidak perlu pusing-pusing harus mencetak tulisan yang beratus-ratus halaman itu dengan gambar / grafik yang full colour, untuk kemudian diajukan ke penerbit untuk diuji laik cetak atau tidak (belum tentu penerbit menyetujui pada penyerahan draft pertama, itupun syukur kalau disetujui). Nah, anda dapat menjadi penerbit anda sendiri. Tinggal tentukan format ebook yang anda kuasai, misal: PDF atau EXE (executable file), gunakan tool yang tepat.. Jreng, jadi deh anda sebagai penulis sekaligus penerbit buku-buku anda sendiri. Bagaimana dengan privacy, hak cipta, dsb ? Tidak ada bedanya dengan hardcopy (printed book), ebook juga rawan terhadap pelanggaran hak cipta. Tapi toh, ini tidak mengurangi penulis yang ingin mnerbitkan bukunya. Pastinya ada beberapa cara untk melindungi hak cipta digital anda, namun itu tidak dibahas disini (lain kali insya Allah agar anda sering2 berkunjung kesini :)).
c. Royalti ? sayangnya tidak ada pembagian royalti di ebook -kecuali oleh perusahaan2 yang sungguh-sungguh real bonafide dengan sistem yang rumit serumit-rumitnya. Sebagai ganti tidak adanya pembagian royalti ini, anda dapat memperoleh keuntungan 100% dari hasil penjualan ebook anda, ya 100%. Jika ebook anda laku dijual dengan harga 100ribu, maka royalti anda adalah nol rupiah, tapi keuntungan (atau mengkin lebih tepatnya pendapatan) anda adalah 100ribu pula. Kecuali anda ingin memanfaatkan para reseller online / digital yang dengan senang hati memperluas jangkauan pemasaran anda tanpa batas (baca: via internet) dengan memberikan bagi pendapatan: bisa 50 : 50 atau berapapun anda yang memutuskan. Intinya adalah anda yang memegang kendali atas produk anda, dan bukan penerbit, termasuk kendali pemasarannya.
d. Bagaimana memasarkannya? Sebenarnya mempunyai produk itu sama saja antara produk digital dengan produk non digital, dalam hal ini ebook dengan printed book. Pemasarannya bisa melalui jalur real maupun jalur maya internet. Bisa secara offline maupun online, mulai dari brosur2 hingga talk show atau bedah bukunya. Saat ini, perkembangan bisnis sangat cepat, begitupun varian-varian modelnya. Saya kemarin membeli dua buah cd yang berisi ebook: satu tentang CMS Wordpress yang powerful untuk blogging, dan satu lagi tentang berbagai ebook -ada motivasi Gede Prama, ada bisnisnya, ada tips komputernya, macem-macem deh. Satunya saya beli (saya tahu produknya) dari internet, satunya dari media cetak. Jadi, tidak ada perbedaan yang siknifikan berkaitan dengan promosi produk.
e. Berapa harganya ? Mungkin ini yang agak sulit bagi saya untuk berpendapat / menuliskannya disini. Namun, kebanyakan penjualan paket ebook itu dikemas dalam bentuk cd atau bentuk link atau halaman download di internet. Biasanya memang ebooknya tidak dijual sendiri, melainkan secara paket -bersama ebook-ebook yang lain. Tapi, apa yang anda takutkan ? Banyak sekali produk digital -ebook- yang tersedia free di internet, dan bahkan memberikan sekaligus 'Resell Right'nya. 'Resell Right' (atau hak menjual kembali) berarti bahwa pemilik -bukan penulis lho- ebook itu (apakah dari download gratis atau membeli) berhak untuk menjualnya lagi baik sebagai produk tersendiri atau sebagai bonus bagi produk (ebook) utamanya, tergantung pada term and condition pada ebook itu sendiri. Penulis dari ebook yang free tersebut biasanya lebih senang apabila namanya dikenal oleh banyak orang sedunia, atau websitenya dikunjungi oleh para pengunjung yang hendak mendownload bukunya. (Kepuasan tersendiri istilahnya).
f. Hebatnya ebook adalah: siapapun dapat membuat ebooknya sendiri, tidak peduli apakah ia seorang 'geek' (ahli), atau pemula sekalipun. Ebook merangsang orang -juga geomatikawan- untuk membuat dan menerbitkan bukunya sendiri, terserah apakah untuk berbagi ilmu semata, ataupun untuk keperluan bisnis (alias dijual), tidak ada yang melarang. Ebook juga multi fungsi, disamping sebagai sharing pengetahuan, sumber pendapatan, ebook juga sarana memperkenalkan diri yang lebih intensif daripada printed ebook (hal ini karena sering kali jumlah halaman pada printed book dibatasi oleh penerbit).
g. Apa kelemahan ebook ? Selalu ada dua sisi mata uang khan ? Ya, apa yang menjadi keunggulan ebook, pada taraf tertentu juga merupakan kelemahannya. Seperti kualitas produk, karena tidak adanya 'sparing partner' (seperti peran penerbit bagi printed book) dalam kontrol kualitas, maka bisa jadi ebook tersebut berisi tulisan dan keterangan-keterangan yang dangkal dan kurang profesional. Sisi pemasarannya juga dapat menjadi kelemahan ebook, dimana di jaman yang sudah computerized ini, masih banyak juga orang yang belum mempunyai perangkat pengakses ebook atau kalaupun ada, ia tidak tertarik untuk terus terusan melototi perangkat digitalnya untuk membaca ebook. Dan seterusnya, dan seterusnya.
Sebagai informasi, beberapa penulis ebook (website) yang sukses di Indonesia bisa anda lihat disini: www.formulabisnis.com, www.bursabisnis.com. Belum lagi situs-situs penjual ebook yang laris dari ebook bisnis sampai ebook tentang formula kesehatan pria. Banyak deh.. Saya tahu, karena saya adalah pemburu ebook.
Inti dari postingan ini adalah: mengajak masyarakat / komunitas / apapun namanya yang berkaitan dengan geomatika untuk berani mengadu nasib dengan menulis buku. Seberapa bonafide anda, akan dapat dinilai dari content buku atau ebook anda. Orang akan menilai keseriusan / profesionalisme anda, serta kepedulian anda dalam menyebar luaskan geomatika melalui buku / ebook anda. Tidak peduli apakah anda merasa nyaman dengan format printed book atau ebook digital. Tidak peduli apakah anda melakukannya untuk bisnis atau untuk sebar pengetahuan semata.
Pada kesempatan ini, saya, mervandi, mengucapkan selamat kepada Bapak I Made Andi Arsana atas diterbitkannya buku bertajuk 'Memanfaatkan Fitur-fitur Google dan "Batas Maritim Antarnegara - Sebuah Tinjauan Teknis dan Yuridis " (buku sangat baru -fresh).
Saya setuju bahwa Kang Google sangat bersahabat dengan geomatika. Buktinya adalah produk2 -software- google banyak yang mendukung geomatika, seperti: Google Earth dan Google Map, serta bersedianya Kang Google menerima saya sebagai salah satu mitra bisnis Google Adsense-nya. (Baca posting saya berikutnya tentang Kang Google Sahabat Geomatika, insya Allah).
Sebagai hadiah bagi anda, penikmat geomatika6.blogspot dan penghargaan bagi geomatikawan penulis ebook: saya akan postingkan khusus untuk anda, beberapa ebook tentang geodesi dan geomatika disini.
[sebagai penyemangat untuk mulai melamar penerbit agar mau menerbitkan buku saya 'Gabungkan Saja ! Teknik Mail Merge pada Microsoft Office' yang dibuat setahun lalu.. kalau tidak ada yang minat.. ya tinggal ebook kan aja :)]
[Menulis blog adalah menguras energi, kalau anda suka postingan ini, berikan komentar anda dan / atau donasikan dana anda untuk anak yatim dan kaum dhu'afa di Kecamatan Jati, Kudus -untuk kepentingan pendidikan]
http://geomatika6.blogspot.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
Kabar gembira!! Buat yang suka nulis-nulis, buat penulis muda, buat para blogger, buat temen2 yg hobi nulis tapi belum bisa buat buku, belum percaya diri, sekarang sudah ada medianya, Situs Komunitas Penulis Indonesia,
Penulis-Indonesia.com, kayak Friendster tapi khusus buat yang hobi nulis, penulis, pujangga, penulis naskah, blogger...
fasilitasnya juga cukup oke, lengkap dgn alamat pribadi untuk profil, blog, dan album...ada chatnya juga loh :)
Baru dibuka 1 Januari 2008 lalu, skrg membernya sudah 300an :) rame buanget loohh aktifitasnya!!
Semoga bermanfaat :)
Cepetan gabung ya :)
di sini alamatnya :
Penulis-Indonesia.com atau tanpa tanda -
PenulisIndonesia.com
Posting Komentar