Kamis, 18 Oktober 2007

Buku Saku Anti Korupsi

Buku dengan judul Memahami untuk Membasmi ini sebenarnya sudah lama diterbitkan dan dibagikan kepada masyarakat luas. Menurut berita yang saya baca (maaf sudah meninggalkan kantor sejak setahun yang lalu), buku ini di cetak sebanyak 500,000 exemplar dan dibagikan pada saat kita merayakan ulang tahun kemerdekaan yang lalu. Saya pikir, dengan jumlah seperti itu memang sangat terasa memberatkan keuangan KPK tapi sebaliknya tidak cukup banyak efeknya untuk bisa menjangkau lapisan masyarakat. Jangankan untuk menjangkau seluruh Indonesia yang berjumlah (katanya) 230 juta lebih jiwa, untuk masyarakat Jakarta saja jumlah itu boleh dikatakan ‘kurang’ berarti. Untuk itu ada baiknya buku saku anti korupsi: Memahami untuk membasmi ini juga diupayakan untuk disebarkan secara elektronik sehingga bisa memotong biaya cetaknya tetapi substansinya tetap sama. KPK sudah menyediakan versi PDF buku ini, namun saya sendiri tidak begitu paham apakah ada upaya signifikan untuk menyebarkan buku elektronik ini.

Wah, daripada ‘nge-gosip’, lebih baik anda langsung sedot saja buku elektronik ini di sini karena dijamin tidak melanggar hak cipta. Bila teman-teman mempunyai jaringan sosial untuk bisa menyebarkan buku ini, tolong, dengan penuh kerendahan hati saya meminta bantuan rekan-rekan untuk menyebarkannya se-’agresif’ mungkin (hehe). Boleh melalui milis, tukar-menukar disket (masih ada yang pakai?), pinjam usb, pasang di website, blog, sebarin lewat peer-to-peer, lewat channel irc, lewat email, newsgroup, sebarin pakai virus juga… nggak ini nggak boleh !!! (catet ya…)

Isi buku ini buat saya lebih banyak ‘copycat’ (sorry-jangan marah) dari undang-undang anti korupsi dan undang-undang KPK, tetapi dengan kemasan yang berbeda. Dimulai dari Kata Pengantar Pimpinan KPK yang mengutip beberapa research tentang Korupsi, dilanjutkan dengan pembahasan tentang apa sih korupsi? Ah, korupsi–gue juga tahu. Eit, ntar dulu… banyak sekali salah tafsir dan salah pengertian yang diterima masyrakat berkaitan dengan pengertian apa itu korupsi. Silakan baca dulu, kalau ternyata pendapat anda masih sama, yah paling tidak sudah mengingatkan kembali apa itu korupsi dan bisa menjelaskan kepada teman-teman yang lain dan syukur-syukur bisa menerapkannya… hehe. (positive thinking aja bro…)

Bab-bab berikutnya mebahas tentang anatomi tindak pidana korupsi yang dijelaskan melalui pendekatan bahasa hukum<— terus terang harus saya akui ini membosankan. Tapi mari kita kembali ke asumsi awal bahwa masih bayak yang belum memahami apa itu korupsi. Apakah saya telah korupsi? Bila teman-teman ingin tahu jawabannya silakan lanjutakan untik meng-unduh (bahasa apa tuh? ini bahasa Indonesia bro untuk download!!) pdf ini, membaca, menerapkan, dan jangan lupa… sebarin yah… hehe. Oh ya, ada satu hal yang mungkin agak baru, yaitu masalah gratifikasi.. PLEASE do read about this, and please tell me what do you think?

Mungkin itu deh garis besarnya. Pada bagian akhir ada pesan yang sangat dalam yang mengajak kita untuk melaporkan tindak pidana korupsi bila kita menemukannya. Jangan takut, rahasia anda akan tetap dijaga dan ditutup rapat mati-matian oleh KPK. Apalagi sekarang sudah ada UU Perlindungan Saksi, jadi, ayo tunggu apalagi? Pasang mata dan telinga anda, karena jangan-jangan ada korupsi ditempat anda bekerja? Di lingkungan kelurahan dan RT? Atau anda yang korupsi? (jangan dong, kasihani diri anda dan keluarga anda, kasihani rakyat, dan kasihani negeri ini….)

Kalau tautan di atas down, silakan unduh di sini: Mirror atau di sini: KPK

————————–

Sedikit catatan buat KPK yang sudah menerbitakan buku elektronik ini. Sebaiknya lain kali dokumen seperti ini tidak perlu dibatasi penyebarannya, baik untuk disalin sebagian atau seluruhnya, dicetak, dipindahkan ke media lain, dimiliki, atau perlindungan bergaya copyright karena menurut saya ini adalah dokumen publik. Kalaupun ingin mengindari perubahan data, ya cukuplah pakai metode pengamanan yang menjelaskan ada tidaknya perubahan. Certificate, hash, atau lainnya, jangan seperti buku ini dong… (ntah apa alsannya, mungkin publisher punya alasan yang saya nggak mengerti?)



http://arief.adiharsa.info

Chemical Process Engineering Design And Economics

Unduh Disini


Contents
Preface 1 The Structure of Processes and Process Engineering 1
2 Production and Capital Cost Estimation 29
3 Process Circuit Analysis 83
4 Process Heat Transfer 147
5 Compressors, Pumps, and Turbines 189
6 Separator Design 267
7 Reactor Design 365
8 Design of Flow Systems 417
Appendix: SI Units and Conversion Factors 471
Index 477

Download E-Book Kimia Gratisan

Berkas radiasi elektromagnetikIseng-iseng blog-walking ketemu situsnya Pak Urip yang guru kimia di Kalimantan Tengah. Dari situs beliau tersebut saya dapet URL situs online book FMIPA ITB. Meskipun jumlahnya ga banyak, tapi isinya luar biasa berharga, yaitu buku-buku gratis tentang Pengantar Kimia, Pedoman Tata Nama Kimia, Kimia Anorganik, Kimia Kuantum dan Pedoman EYD.
Great job buat FMIPA ITB… :)
Andai saja semua perguruan tinggi mau share isinya seperti itu… :)

Buat yang merasa berkepentingan dengan buku-buku itu silahkan download disana. Atau bisa juga unduh dari sini :




Pengantar Kimia

© 2006 by Yashito Takeuchi

Reproduced by permission of Iwanami Shoten, Publishers, Tokyo

Sesuai dengan kesepakatan dengan Iwamani Shoten, buku online ini, hanya diperbolehkan digunakan dalam bentuk file elektronik, digunakan hanya untuk tujuan pendidikan, untuk guru, siswa, dosen, dan mahasiswa sarjana dan pascasarjana. Tidak boleh didistribusikan dalam bentuk tercetak.

Keseluruhan Buku



Pedoman Tata Nama Kimia

Klik disini.


Kimia Anorganik

BUKU TEKS KIMIA ANORGANIK ONLINE

Taro Saito,

diterjemahkan dari versi Bahasa Inggrisnya oleh Ismunandar
MUKI KAGAKU by Taro Saito
© 1996 by Taro Saito
Reproduced by permission of Iwanami Shoten, Publishers, Tokyo

Sesuai dengan kesepakatan dengan Iwamani Shoten, buku online ini, hanya diperbolehkan digunakan dalam bentuk file elektronik, digunakan hanya untuk tujuan pendidikan, untuk guru, siswa, dosen, dan mahasiswa sarjana dan pascasarjana. Tidak boleh didistribusikan dalam bentuk tercetak.

Download Seluruh buku



Kimia Kuantum

BUKU TEKS KIMIA KUANTUM ONLINE

Koichi Ohno,

diterjemahkan dari versi Bahasa Inggrisnya oleh Bambang Prijamboedi

Quantum Chemistry by Koichi Ohno
© 2004 by Koichi Ohno
Reproduced by permission of Iwanami Shoten, Publishers, Tokyo

Sesuai dengan kesepakatan dengan Iwamani Shoten, buku online ini, hanya diperbolehkan digunakan dalam bentuk file elektronik, digunakan hanya untuk tujuan pendidikan, untuk guru, siswa, dosen, dan mahasiswa sarjana dan pascasarjana. Tidak boleh didistribusikan dalam bentuk tercetak.

Kimia kuantum seluruh buku (6.5 MB)



Pedoman EYD

Klik disini.



Nyari Ebook Via FTP

ada nih link ebooks computer tapi via ftp , downloadnya smartftp(shareware) cari di www.download.com

alamatnya : ftp://202.96.64.144/pub/books/

http://falcunix.wordpress.com

Geliat Perbukuan India Merengkuh Dunia

BI Purwantari

Banyak orang tahu, India, terutama Bollywood, adalah salah satu industri film raksasa dunia. Saat ini, secara perlahan tapi pasti, mata penduduk dunia mulai berpaling juga pada industri kebudayaan lainnya di India: buku. Di bawah bayang-bayang kebesaran Bollywood, industri buku India kini memasuki jalur perdagangan tingkat dunia.

Tahun ini, Frankfurt Book Fair ke-58, ajang pameran buku terbesar di dunia, yang rencananya akan digelar pada 4-8 Oktober 2006, akan menampilkan India sebagai tamu kehormatannya (Guest of Honour Country). Penampilan India sebagai tamu kehormatan di Frankfurt nanti penting untuk dicatat karena ia menjadi satu-satunya negeri yang diberikan kesempatan sebanyak dua kali dalam rentang waktu 20 tahun. Kesempatan pertama dulu diberikan pada tahun 1986. Hal ini tentunya sangat berkaitan dengan pengakuan dunia internasional terhadap industri perbukuan India yang berkembang pesat selama satu dekade terakhir.

Berdasarkan catatan Nuzhat Hassan, Direktur National Book Trust of India, sebuah lembaga bentukan negara yang bertugas mempromosikan buku dan kebiasaan membaca di kalangan masyarakat India, industri perbukuan India bernilai lebih dari 30 miliar rupee India (setara dengan 685 juta dollar AS) yang dihidupi oleh sekitar 15.000 penerbit. Para penerbit ini memproduksi buku-buku berbahasa Inggris dan buku-buku yang memakai 24 bahasa lokal, termasuk di antaranya bahasa Hindi, Malayalam, Tamil, Bengali, Telegu, Gujarati, Punjabi, dan Assamese. Dengan jumlah penerbit sebesar itu, India dapat memproduksi sekitar 70.000 judul per tahun dan 40 persen (sekitar 28.000 judul) di antaranya adalah buku-buku berbahasa Inggris. Proporsi angka sebesar ini membuat India menjadi negeri penerbit buku berbahasa Inggris terbesar ketiga di dunia setelah Amerika Serikat dan Inggris!

Perkembangan yang pesat juga dapat dilihat dari kenaikan pertumbuhan ekspor buku India. Pada tahun 1991 nilai ekspor buku-buku dari India mencapai angka 330 juta rupee, tahun 2003 melesat naik hingga 3,6 miliar rupee, dan tahun 2005 naik lagi menjadi 4,29 miliar rupee dengan sasaran 80 negara. Hal ini terjadi tidak lain karena buku-buku terbitan India mendapat pengakuan internasional, baik karena kualitas isi, mutu produknya, serta harga yang relatif terjangkau. Banyak buku terbitan India memenuhi persyaratan sebagai buku pendidikan di negeri-negeri Afrika-Asia, maupun negeri-negeri South Asian Association for Regional Cooperation (SAARC) yang terdiri atas Banglades, Butan, Nepal, Pakistan, Sri Lanka, Maldives, dan India. Demikian pula buku-buku tentang filsafat, agama, yoga, kebudayaan, sejarah, sastra kontemporer, dan ilmu pengetahuan alam mendapatkan pasar yang bagus di kalangan negeri-negeri Eropa barat, Inggris, Amerika Serikat, Australia, Jepang, maupun Uni Emirat Arab.

Berbahasa Inggris

India memulai sejarah penerbitan buku-buku berbahasa Inggris sejak zaman kolonial. Penguasaan terhadap bahasa Inggris, berkembangnya gerakan nasionalis, dan meningkatnya tingkat melek huruf di masa kolonial, telah menambah permintaan terhadap buku-buku berbahasa Inggris di negeri jajahan Inggris ini. Roda penerbitan buku berbahasa Inggris mulai berputar ketika tiga penerbit Inggris masuk India, yaitu Longman Green dan Macmillan pada abad ke-19 dan Oxford University Press pada tahun 1912. Dalam perjalanan waktu, beberapa penerbit, seperti Macmillan, Kegan Paul, dan John Murray mendirikan perpustakaan kolonial dan membuat daftar buku-buku berbahasa Inggris yang harus dikirim ke negeri yang kaya akan kebudayaan lokal ini. Penerbitan pribumi pun mulai berkembang seiring dengan pertumbuhan kesempatan dalam pendidikan dan peningkatan investasi dalam bidang penyelenggaraan pendidikan dan sekolah-sekolah. Kemerdekaan politik turut mempercepat proses tersebut. Kini, penerbitan milik pribumi maupun asing tumbuh berdampingan, berkompetisi, ataupun berkolaborasi di pasar dalam negeri India maupun internasional.

Gambaran dunia penerbitan India saat ini diisi oleh para pemain besar dari luar India, seperti Penguin India, Harper Collins India, Macmillan India, Picador, Random House India, ataupun pemain lama seperti Oxford University Press, Orient Longman, maupun penerbit besar pribumi seperti Rupa & Co, Vikas Publishing, Roli Books, serta UBS Publisher. Umumnya, para penerbit ini memproduksi lebih dari 100 buku per tahun. Penguin India, misalnya, rata-rata menerbitkan 200 judul per tahun, sementara Rupa & Co yang telah berdiri sejak tahun 1936 mengeluarkan 250-260 judul baru setiap tahunnya.

Di samping penerbit besar, industri buku India diwarnai oleh menjamurnya penerbit-penerbit independen skala kecil dan menengah. Penerbit tipe terakhir ini masing-masing memiliki profil organisasi dengan spesialisasi buku yang sangat beragam.

Kali for Women misalnya, meskipun kini telah menjelma menjadi dua penerbit dengan manajemen berbeda yaitu Zubaan Book dan Women Unlimited, merupakan penerbit buku-buku feminis yang cukup berhasil di pasar. Didirikan oleh dua tokoh feminis terkemuka, Urvashi Butalia dan Ritu Menon, penerbit ini bermula dari usaha kecil di sebuah garasi di New Delhi pada tahun 1984. Zubaan Book yang memiliki kantor mungil di Hauz Khas Enclave, New Delhi, itu kini rata-rata memproduksi 15-20 judul baru per tahun.

Penerbit lainnya seperti Seagull merupakan penerbit yang menggeluti buku-buku tentang teater, musik, film, seni rupa, maupun buku-buku akademis dan referensi seperti filsafat ataupun bidang kajian.

Sementara itu, penerbit Katha memfokuskan diri pada kerja-kerja penyelamatan karya-karya klasik berbahasa lokal yang kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris secara baik dan menerbitkannya dalam edisi yang berkualitas. Penerbit lainnya, seperti Tulika, bermain di pasar buku anak-anak, sementara Permanent Black, English Edition, Ravi Dayal, India Ink, Minerva, ataupun Srishti membidik pasar pembaca umum atau yang lebih dikenal dengan sebutan trade books.

Semua penerbit ini, selain mendistribusikan buku-bukunya di dalam negeri India, juga melempar produknya ke pasar dunia. Untuk distribusi di dalam negeri para penerbit memanfaatkan toko-toko buku kecil yang tersebar di seluruh India maupun toko buku besar dengan masing-masing memiliki sekitar 7 sampai 30 outlet di seluruh India seperti toko buku Oxford, Crossword, maupun Landmark.

Bisnis "outsourcing"

Banyaknya penerbit asing yang beroperasi merupakan konsekuensi diberlakukannya peraturan Pemerintah India yang membuka 75 persen sektor penerbitan buku (non-news sector) untuk dimasuki oleh investasi asing secara langsung (Foreign Direct Investment/FDI) dan 100 persen untuk sektor perdagangan buku. Fenomena terbaru adalah masuknya penerbit besar dari Inggris, Cambridge University Press (CUP), yang melebarkan sayap bisnisnya ke India. CUP mengakuisisi 51 persen saham Foundation Books, sebuah penerbit sekaligus distributor, di antaranya mendistribusikan buku-buku terbitan Seagull yang berbasis di New Delhi dengan nilai investasi sekitar 6 juta dollar AS. Menurut rencana, Cambridge University Press India akan menjadi basis penerbitan buku-buku pendidikan yang bermutu maupun jurnal, tidak hanya untuk pasar dalam negeri India tetapi juga untuk negeri-negeri Asia di sekitarnya. Selama ini memang CUP memfokuskan kerjanya pada penerbitan buku-buku teks bagi level pascasarjana maupun buku-buku hasil penelitian di berbagai bidang, sementara Foundation Books dikenal menerbitkan jurnal bergengsi, Journal of India Foreign Affairs.

Dengan 20 juta penduduk berbahasa Inggris aktif, India merupakan pasar buku yang menjanjikan. Potensi yang menjanjikan ini juga mendorong perkembangan bidang lain dari industri penerbitan India. Bidang itu adalah bisnis off -shore publishing. Bisnis ini memungkinkan perusahaan-perusahaan penerbitan besar di luar India memanfaatkan tenaga-tenaga profesional India untuk mengelola bisnis mereka di India melalui kemajuan teknologi informasi. Nilai bisnis ini di India diperkirakan mencapai 200 juta dollar AS tahun 2006 ini. Sebuah perusahaan riset dan intelijen bisnis di India, ValueNotes Database Pvt Ltd, memprediksi bahwa nilai bisnis ini di India akan menyentuh angka 1,1 miliar dollar AS tahun 2010. Alasan utama perusahaan-perusahaan besar tersebut menyewa perusahaan outsourcing India adalah ongkos produksi di India jauh lebih rendah dibanding negeri asal perusahaan tersebut. Mereka dapat memangkas ongkos produksi sekitar 50-70 persen. Outsourcing di segmen penerbitan telah dimulai lebih dari dua dekade lalu ketika perusahaan Macmillan membentuk unit offshoring di India tahun 1977.

Menurut The Financial Express edisi 26 Desember 2005, penerbitan newsletter merupakan kategori terbesar (53 persen) yang memanfaatkan bisnis outsourcing publishing ini. Sementara majalah dan jurnal mengambil porsi 24 persen, tabloid 6 persen, dan E-publicationa yang mengambil porsi 17 persen adalah kategori yang paling cepat berkembang dari seluruh tipe bisnis ini.

Peran pemerintah

Lantas, apa peran Pemerintah India dalam mengembangkan industri ini? Paling tidak India mempunyai National Book Trust (NBT), sebuah lembaga negara yang dibentuk tahun 1957 atas usulan Perdana Menteri I India Jawaharlal Nehru, dan saat ini berada di bawah koordinasi Departemen Pendidikan. Nehru melihat bahwa kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan industri harus sejalan dengan kemajuan di bidang sosial dan kebudayaan. Indikator paling nyata perkembangan bidang terakhir itu adalah tingginya minat baca masyarakat agar mampu memahami dan menghargai berbagai kekayaan tradisi, seni, dan budaya di masyarakat India sendiri. Nehru sendiri adalah seorang pencinta buku dan penulis yang hebat.

Saat ini, kegiatan lembaga ini difokuskan pada memproduksi dan mendorong produksi buku-buku yang baik dan membuat agar buku-buku baik tersebut tersedia dengan harga terjangkau masyarakat setempat. Buku-buku yang diterbitkan tersebut adalah karya-karya klasik berbahasa India maupun terjemahannya ke dalam bahasa Inggris atau sebaliknya, karya klasik berbahasa Inggris yang diterjemahkan ke bahasa lokal; juga buku-buku pengetahuan modern untuk penyebaran secara meluas. Berdasarkan catatan NBT, jumlah buku yang diterbitkan lembaga yang berbasis di New Delhi ini bertambah dari tahun ke tahun: tahun 1969-1970 hanya sekitar 106 judul, meningkat hingga 188 judul pada tahun 1979-1980, lalu bertambah delapan kali lipat pada tahun 1989-1990 hingga mencapai 851 judul. Sejak itu, rata-rata terbitan NBT setiap tahunnya mencapai 1.000-1.200 judul yang meliputi karya asli, terjemahan, maupun cetak ulang atas buku-buku dalam 18 bahasa.

Selain itu, NBT juga mempromosikan buku dan minat baca masyarakat dengan menyelenggarakan berbagai pameran buku di seluruh India maupun di tingkat regional dan internasional. Sejauh ini, NBT telah mengorganisasikan 27 pameran buku nasional dan pameran keliling di berbagai negara bagian yang menjangkau hingga level semi-urban. Sejak tahun 1970, dalam kaitan mempromosikan buku-buku India ke dunia internasional, NBT telah berpartisipasi dalam 300 pameran internasional.

Industri kebudayaan yang besar ini tentunya juga tidak mungkin berkembang tanpa dukungan kebiasaan membaca masyarakat India. Dalam sebuah riset tentang berapa banyak waktu dihabiskan untuk membaca dibandingkan menonton televisi, yang dilakukan oleh National Opinion Poll World (NOP World), sebuah perusahaan riset pasar berbasis di Inggris, diketahui bahwa India menempati urutan teratas dalam hal menggunakan waktu untuk membaca. Dari riset terhadap 30.000 orang berusia 13 tahun ke atas yang bermukim di wilayah perkotaan di 30 negara pada tahun 2005, didapat hasil bahwa setiap orang India rata-rata menghabiskan waktu 10,7 jam per minggu untuk membaca. Angka ini lebih tinggi 4,2 jam dibandingkan dengan rata-rata angka global. Sementara itu, orang Inggris hanya memakai 5,3 jam seminggu untuk membaca. Sebaliknya, penduduk negeri bekas penjajah India ini menghabiskan 18 jam seminggu untuk menonton program televisi. Sementara orang India menempati urutan ke empat terbawah. Tampaknya, dunia Barat harus menyadari bahwa India telah menjelma menjadi pusat intelektual melalui kegiatan kebudayaan yang penting ini. (BI Purwantari Litbang Kompas)

http://www.kompas.com/kompas-cetak/0608/19/pustaka/2889923.htm

Digital Preservation

Netters,

Di belahan dunia sono sedang gencar-gencarnya membicarakan
digital preservation, yang artinya setelah proses digitasi yaitu
proses konversi dari bentuk fisik menjadi elektronis untuk buku,
lukisan yang ada pada medium kertas, kanvas, gulungan/scroll/ daun
lontar,dll, maka perlu langkah preservasi (perawatan), sehingga dapat
dikoleksi, ditata agar mudah diakses kembali, untuk dapat diturunkan
kepada generasi mendatang.

Di negara Eropa sedang ada project Second Renaissance.
Saya cuplik judul dari http://www.startribune.com/digage/main4.htm
"Part IV: Dawn of a second renaissance
Like the printing press, digital technologies could revolutionize
*******************
government, education and culture"
*********************************

Negara Chinapun tidak mau ketinggalan, akan membentuk taman yang
sangat besar untuk memperingati dan membangkitkan semangat
renaissance jaman kekaisaran/dinasti2 mereka, yang konon khabarnya
bisa dilihat dari angkasa, seperti Tembok Besar China (The Great
Wall).

Kenapa kita tidak juga memulai untuk mengingat2 kembali kejayaan
kerajaan Sriwijaya, Majapahit, atau yang lainnya? Bagaimana dulunya
bangsa kita adalah satu, yaitu Nusantara, gugusan pulau2 dari Sabang
sampai Merauke? Apalagi kita sekarang sedang dilanda krisis identitas
bangsa, menjurus kesukuan/ kedaerahan.

Oleh karena itu para penerbit buku di Indonesia harus mulai ikut
mencoba menghasilkan terbitannya dalam bentuk elektronik juga.
Karena perpustakaan, arsip (yang sudah maju) mengarah ke penyimpanan
elektronik.

Justru dengan dicanangkannya tahun telematika 2001 oleh Ibu Megawati
(WaPres RI) (pada posting yang berjudul: Kita sudah terlambat) maka
peranan penerbit SANGAT DITUNGGU oleh masyarakat umum yang haus akan
bacaan yang bisa membuat mereka melek teknologi dan bisa mengajarkan
mereka agar bisa ikut serta berkiprah dalam membangun Indonesia
dengan berbasis Teknologi Informasi.

Bagaimana cara siasati mahalnya bahan baku kertas, tinta, dan bahan
pembantu lainnya yang ikut fluktuasi thd dollar? Jawabannya adalah
via e-book, yang menggunakan media CDROM.
Beberapa diskusi tentang e-book telah saya rekam di milis ics-ebook
http://www.egroups.com/messages/ics-ebook untuk lihat arsipnya.
Dan untuk bergabung bersama diskusi, tukar pikiran dengan
mailto:ics-ebook-subscr...@egroups.com

Dalam benak saya, seperti yang telah dilakukan oleh Dr. Onno W. Purbo
dan Apkomindo telah berhasil mengeluarkan 1 CDROM yang berisi 650 MB
dokumen2 hasil tulisan, jurnal, keputusan2 mentri, peraturan2
pemerintah, dll. Sekarang Dr. Onno sedang mengumpulkan artikel2
untuk CDROM Apkomindo serie kedua. Kalau tidak salah, baru terkumpul
sekitar 350an MB (separuh kapasitas CDROM). yang mau menyumbang
tulisan/naskahnya bisa kirim langsung ke Onno W. Purbo
mailto:o...@indo.net.id [Dr. Onno, pinjam emailnya yah, thanx.]
Di harapkan tulisan dalam bahasa Indonesia yang ditulis oleh orang
Indonesia sendiri bagi orang Indonesia.
dari rakyat, untuk rakyat, oleh rakyat --> jamannya demokratisasi
informasi!
CDROM Apkomindo pertama mencapai sukses, karena adanya dukungan
sponsor sehingga dapat dibagikan gratis kepada masyarakat luas.

Bayangkan kalau setiap peserta didik dari SLTP (kalau perlu) bisa
baca ide2 orisinil orang Indonesia tentang usaha2 untuk memajukan
bangsa sendiri, akan terjadi sinergis yang luar biasa. Karena semua
yang berpikir telah berkecimpung di alam Indonesia dan ahli di
bidang masing2, yang diperlukan adalah menggabungkannya jadi satu.
Salah satu caranya adalah bergabung diskusi di milis (internet),
diskusi2 yang sudah terjadi bisa disebarluaskan melalui media CDROM,
majalah, koran, dll.

Saya ajak para pemikir/ penggagas ide untuk mulai menulis.
Saya ajak para penerbit mulai mengumpulkan bahan dari para pengarang
untuk diterbitkan.
Saya ajak para sponsor agar dapat mendanai agar CDROM ini bisa
disebarkan 'hampir' gratis kepada masyarakat umum.
Saya ajak para ahli telematika untuk dukung teknologi agar CDROM itu
dapat dengan mudah dibaca, ditemukan kembali artikel2 di dalamnya,
kalau perlu bisa dijalankan dengan VCD Player tidak hanya di atas
komputer).
Saya ajak para pustakawan untuk bantu menyimpan, mempromosikan dan
menyebarkan CDROM ini di perpustakaannya masing2.
Saya ajak para pembajak untuk tidak melakukan pembajakan. Semoga
usaha pembagian CDROM gratis karena ada iklan dari para sponsor,
maka bajakan diharapkan bisa diminimalkan. Bayangkan iklan sponsor
akan dibaca oleh kalangan terdidik, berulang-ulang.

Mari kita jadikan tahun 2001 sebagai tahun Kebangkitan Telematika
Indonesia!

Terima kasih atas perhatian dan kerjasamanya.

hormat saya,


Suryadiputra Liawatimena

Rabu, 17 Oktober 2007

Apa Itu Ebook?

Kreatifitas seringkali muncul dari sebuah kondisi yang sama sekali tidak mendukung. Dalam istilah yang lebih ekstrim, kreatifitas kerap muncul akibat ketertindasan. Berkaitan dengan soal buku, hegemoni penerbit-penerbit besar terhadap para pengarang menciptakan sebuah kondisi yang sangat tidak fair. Citarasa perbukuan seringkali tidak mencerminkan potret realitas masyarakat yang sesungguhnya, karena kondisi yang muncul ke permukaan lebih ditentukan oleh selera penerbit-penerbit besar yang memiliki modal kuat.

Dari kondisi seperti inilah, kemudian muncul sebuah upaya membebaskan diri dari pengaruh selera penerbit yang lebih berlandaskan pada hitung-hitungan untung rugi. Upaya ini mencoba mendobrak sistem perbukuan konvensional yang mengandalkan media kertas sebagai bahan baku fisik, ditambah selera pemilik modal yang dipaksakan demi keuntungan finansial bagi pemilik modal. Maka muncullah apa yang disebut e-Book alias buku elektronik. (Fenomena yang sama juga sudah lebih dulu terjadi di dunia musik Indonesia, dengan bermunculannya album-album indie label).

Dengan media baru ini, penerbit tidak lagi 'bergigi' karena pengarang bisa menerbitkan sendiri buku mereka, dan ini berarti tidak ada lagi pemasungan kreatifitas oleh pemilik modal. Independensi pengarang dalam menghasilkan karya yang bebas dari pengaruh pihak mana pun lebih terjamin. Pengarang bahkan bisa mendistribusikan sendiri karya mereka melalui internet.

E-book alias buku elektronik secara perlahan tetapi pasti mulai menunjukkan eksistensinya, walau pun masih terlalu dini untuk dikatakan bisa menggantikan buku konvensional. Mahluk bernama e-book ini mulai digemari terutama di kalangan pengguna internet dan sedikit banyak mulai diterima di kalangan pengguna komputer, meski mereka tidak pernah atau jarang surfing di internet. Mengapa hal ini bisa terjadi? Ada banyak hal yang menyebabkan e-book mulai disukai.

Pertama, buku jenis ini tidak banyak makan tempat, karena sesungguhnya hanya berupa data elektronik. Jika Anda punya 1000 e-book misalnya, Anda tidak perlu memesan lemari khusus untuk menyimpannya, karena cukup disimpan di hard disk computer Anda. Lebih praktis.

Kedua, pendistribusiannya lebih sederhana. Jika Anda ingin membeli e-book, Anda tidak perlu pergi ke mana- mana seperti ketika Anda mau membeli buku konvensional. Cukup duduk di depan komputer, connect ke internet, download, beress!

Gara-gara e-book mulai diminati, maka bermunculanlah penulis-penulis e-book. Dibanding penulis buku konvensional, penulis e-book lebih beruntung karena mereka bisa memasarkannya sendiri di internet, tanpa perlu berurusan dengan penerbit, perizinan, dan segala tetek bengek lainnya. Keuntungan bisa mereka nikmati sendiri, karena semuanya dikerjakan sendiri, mulai dari penulisan, desain, sampai pendistribusian dan pemasaran. Hebatnya lagi, semua itu cukup dikerjakan di depan komputer di kamar Anda.

bukubagus@gmail.com

Bisnis Ebook

Apakah anda percaya tentang penjualan ebook atau dalam bahasa bisnisman bisnis ebook...! klo menurut saya sich ya...gimana ya....percaya ga percaya sich...karna saya belum membeli bisnis kaya gituan dan saya juga merasa itu mungkin penipuan...
Dalam bisnis ebook seorang penjual akan menyajikan beberapa ebook yang mungkin memang bermanfaat bagi seorang pembisnis, itu pun kalo memang si pembeli mengerti betul akan maanfaat ebook-ebook yang ditawarkan, namun bagi seorang yang awam yang belum mahir dalam masalah internet sebaiknya jangan, karna dalam bisnis internet harus tahu betul seluk –beluk internet, bila anda salah melangkah mungkin bisnis anda akan berhenti sampai dipuncak penyesalan.
Dalam posting ini akan memaparkan beberapa tips bagi penjual dan pembeli ebook bisnis, dan tipsnya sebagai berikut:

Untuk penjual

- janji-janji belum tentu pasti
itulah pemikiran para pembeli, namun Penjual memang harus meyakini pembeli, tapi terlalu banyak menebar janji seperti penjual obat murahan dipinggir jalan, yang menurut orang barang itu tidak bermutu

- pelayanan istimewa
berikan pelayanan yang lebih dari situs penjual yang lain, karena pelayanan sangat diperlukan untuk kepuasan para pembeli, dan mungkin jika mereka puas akan pelayanan dan ebook anda, nereka menjadi mitra bisnis anda yang menguntungkan untuk anda.

- Tampilan situs web
Kebanyakan situs penjual ebook hampir sama dan mirip kata-katanya dalam merayu dengan berlebihan dan itu berkesan penipuan, ada baiknya situs web asli buatan sendiri dan lain dari pada yang lain karna hasil karya sendiri lebih dihargai dari pada hasil copy paste.

- Kepercayaan
Berikanlah kepercayaan penuh pada pembeli, agar pembeli yakin benar bahwa bisnis ini benar-benar menguntungkan dan bukan scam

- Sahabat
Anggaplah pembeli itu adalah sahabat anda yang butuh pengetahuan di dalam dunia bisnis, jadi perkenalkan dunia bisnis anda dan diri anda, kata pepatah bilang tak kenal maka tak sayang dan tak mo beli ebook anda lagi.

- Pertemuan
Undanglah calon pembeli anda untuk datang kerumah anda, klo ga sempet tlp-tlp aja. Itu dapat menimbul kan kepercayaan penuh pada pembeli

- free bisnis
Berikanlah sedikit bisnis internet gratis yang dapat pelanggan kelola sendiri agar pelangga 100% percaya bahwa ebook ini benar-benar cara berbisnis internet yang dasyattttt

- Proses pembayaran
Proses pembayaran hendaklah dengan cara offline melalui tranfer via ATM dan via kantor pos/wesel mungkin saja pembeli tidak mempunyai kartu ATM

- Bonus
Bonus memang perlu, kebanyakan pembeli hanya terpusat pada bisnisnya bukan bonusnya, walaupun bonus sedikit atau bahkan tidak ada tapi pembeli merasa dekat seperti sahabat dan percaya kepada anda dan bisnis anda, pasti dia akan membeli ebook anda.

Menurut pemikiran saya yang timbul entah tau dari mana, situs penjual-penjual ebook yang saya liat banyak sekali memberikan yang katanya bonus, jadi pemikiran saya ini situs menjual tentang ilmu bisnis apa Cuma menjual bonus yang sekian banyak agar pembeli tergiur pada bonus dan membelinya, yang pada akhirnya ilmu bisnis ebook tersebut hanya bisnis menjual bonus-bonus tersebut.

Untuk pembeli

- Waspada
Karna kehati-hatian itu penting dalam berbisnis atau percaya kepada orang, dalam dunia internet kejahatan dan penipuan bisa terjadi tanpa anda duga..

- Teliti sebelum membeli
Produk yang diperjual belikan begitu banyak dan karna sekian banyak atau karna banyak peminatnya, para penipu pun ikut dalam bisnis ini, bisa-bisa uang yang anda kirim atau tranfer hilang begitu saja

- Cara pembayaran
Dalam cara pembayaran hendaknya menggunakan cara offline saja tidak menggunakan internet, karena kalau menggunakan pembayaran online melalui internet banyak resikonya, memangnya anda mau duit tabungan anda hilang begitu saja hanya gara-gara cracker, itu-tu yang suka carding

- Mengerti tentang internet
Sebelum membeli apakah anda siap dalam bisnis internet, ada baiknya anda mengerti tentang seluk-beluk intenet marketing karna dalam bisnis internet tidak gampang menyebarkan informasi tentang bisnis anda kepada orang lain

- Pendekatan
Ini perlu dalam membangun bisnis anda, anda harus mengenal penjual anda dan bertanyalah jika ada kesulitan, karna dalam membeli produk kita harus pelajari terlebih dahulu sebelum dijalani

Mohon maaf jika ada kekurangan dan salah kata dalam tips ini, saya mengeluarkan unek-unek saya ini untuk berbagi pengetahuan, ini Cuma pemikiran saya saja dan saya pun belum pernah membeli ebook bisnis internet sebab “yaaa giimana yaaaa”



http://poeratie.blogspot.com

Gratizz...Ebook Maker Dan Ebook Cover

tips adsense

Ini lagi-lagi buat new-new bie yang kebetulan terdampar di blog ini. "Cring..cring" Namanya software pembuat e-book dan covernya yang sering kita lihat dan kadang-kadang terlewati karena isinya melulu mengajak orang untuk ML..M (tau kan artinya).


Software kayak begini memang bertebaran baik yang free maupun yang wajib beli di googling. Fiturnya hampir semua sama, it's can be used with any graphics software and ready to add your title. Dan pastinya can be used for both personal and commercial use (as covers for ebooks that you sell). Off course absolutely, much more FREEWARE!!!!!!!.


Yang males ber-google ria mungkin dapat melongok disini atau langsung download salah satu contohnya disini



http://diarymemey.blogspot.com

Ebook Maker


Buat yang suka membuat Ebook atau pengen mencobanya

dapat download software ini disini



http://republic-go-blog.blogspot.com

Why Write An Ebook

It's not true that everything that has been said has already been written. Since that unfortunate axiom came into use, the whole universe has changed. Technology has changed, ideas have changed, and the mindsets of entire nations have changed.

The fact is that this is the perfect time to write an ebook. What the publishing industry needs are people who can tap into the world as it is today - innovative thinkers who can make the leap into the new millennium and figure out how to solve old problems in a new way. Ebooks are a new and powerful tool for original thinkers with fresh ideas to disseminate information to the millions of people who are struggling to figure out how to do a plethora of different things.

Let's say you already have a brilliant idea, and the knowledge to back it up that will enable you to write an exceptional ebook. You may be sitting at your computer staring at a blank screen wondering, "Why? Why should I go through all the trouble of writing my ebook when it's so impossible to get anything published these days?

Well, let me assure you that publishing an ebook is entirely different than publishing a book in print. Let's look at the specifics of how the print and cyber publishing industry differ, and the many reasons why you should take the plunge and get your fingers tapping across those keyboards!

Submitting a print book to conventional publishing houses or to agents is similar to wearing a hair shirt 24/7. No matter how good your book actually is, or how many critique services and mentor writers have told you that "you've got what it takes," your submitted manuscript keeps coming back to you as if it is a boomerang instead of a valuable mine of information.

Perhaps, in desperation, you've checked out self-publishing and found out just how expensive a venture it can be. Most "vanity presses" require minimal print runs of at least 500 copies, and even that amount will cost you thousands of dollars. Some presses' minimal run starts at 1,000 to 2,000 copies. And that's just for the printing and binding. Add in distribution, shipping, and promotional costs and - well, you do the math. Even if you wanted to go this route, you may not have that kind of money to risk.

Let's say you already have an Internet business with a quality website and a quality product. An ebook is one of the most powerful ways to promote your business while educating people with the knowledge you already possess as a business owner of a specific product or service.

For example, let's say that you've spent the last twenty-five years growing and training bonsai trees, and now you're ready to share your knowledge and experience. An ebook is the perfect way to reach the largest audience of bonsai enthusiasts.

Ebooks will not only promote your business - they will help you make a name for yourself and your company, and establish you as an expert in your field. You may even find that you have enough to say to warrant a series of ebooks. Specific businesses are complicated and often require the different aspects to be divided in order for the reader to get the full story.

Perhaps your goals are more finely tuned in terms of the ebook scene. You may want to build a whole business around writing and publishing ebooks. Essentially, you want to start an e business. You are thinking of setting up a website to promote and market your ebooks. Maybe you're even thinking of producing an ezine.

One of the most prevalent reasons people read ebooks is to find information about how to turn their Internet businesses into a profit-making machine. And these people are looking to the writers of ebooks to provide them with new ideas and strategies because writers of ebooks are usually people who understand the new cyberspace world we now live in. Ebook writers are experts in Internet marketing campaigns and the strategies of promoting and distributing ebooks. The cyberspace community needs its ebooks to be successful so that more and more ebooks will be written.

You may want to create affiliate programs that will also market your ebook. Affiliates can be people or businesses worldwide that will all be working to sell your ebooks. Think about this? Do you see a formula for success here?

Figure out what your subject matter is, and then narrow it down. Your goal is to aim for specificity. Research what's out there already, and try to find a void that your ebook might fill.

What about an ebook about a wedding cake business? Or an ebook about caring for elderly pets? How about the fine points of collecting ancient pottery?

You don't have to have three masters degrees to write about your subject. People need advice that is easy to read and easily understood. Parents need advice for dealing with their teenagers. College students need to learn good study skills - quickly. The possibilities are endless.

After you've writtten your ebook

Getting your ebook out is going to be your focus once you've finished writing it, just as it is with print books. People will hesitate to buy any book from an author they've never heard of. Wouldn't you?

The answer is simple: give it away! You will see profits in the form of promoting your own business and getting your name out. You will find affiliates who will ask you to place their links within your ebook, and these affiliates will in turn go out and make your name known. Almost every single famous ebook author has started out this way.

Another powerful tool to attract people to your ebook is to make it interactive. Invent something for them to do within the book rather than just producing pages that contain static text. Let your readers fill out questionnaires, forms, even crossword puzzles geared to testing their knowledge on a particular subject. Have your readers hit a link that will allow them to recommend your book to their friends and associates. Or include an actual order form so at the end of their reading journey, they can eagerly buy your product.

When people interact with books, they become a part of the world of that book. The fact is just as true for books in print as it is for ebooks.

That's why ebooks are so essential. Not only do they provide a forum for people to learn and make sense of their own thoughts, but they can also serve to promote your business at the same time.

Article Source: http://articles.directorygold.com

How to Write Your First Ebook

Salah satu cara terbaik untuk meningkatkan pendapatan anda di internet adalah dengan menulis dan membagi-bagikan ebook. Ebook bisa menjadi suatu alat yang sangat efektif untuk memasarkan bisnismu dan bisa juga menghasilkan uang yang besar.

Ada beberapa hal yang perlu anda ingat jika anda ingin menulis ebook diantaranya:

1. Sama seperti majalah tidak harus dengan iklan yang besar, begitu juga dengan ebook anda. Pastikan untuk mengisinya penuh dengan informasi berharga dan bermanfaat.

2. Ebook anda harus dicompile secara sederhana, namun profesional. Buat ebookmu terlihat baik tetapi tidak terlalu berlebihan. Pastikan pembaca merasa nyaman dan tenteram saat membaca ebook anda.

3. Sempatkan waktu untuk melakukan riset dan menulis suatu ebook yang informatif dan efektif.

4. Jadikan ebook anda sebagai suatu hadiah untuk para pengunjung dan para langganan anda. Ebook anda akan beredar di web dan mereka akan mengatakan hal-hal yang baik tentang anda dan bisnis and.

5. Pada awalnya berikan ebookmu sebagai suatu hadiah. Ini akan memikat orang-orang untuk membaca ebookmu yang pada gilirannya akan mendapat lebih banyak orang untuk melihat betapa bagusnya anda. Bukankah kesan pertama itu akan sangat menentukan untuk kelanjutan usaha anda. Ketika anda telah memiliki reputasi yang baik dan tidak diragukan lagi sebagai seorang penulis ebook yang informatif dan bermanfaat maka hal ini akan sangat menunjang kelancaran bisnis ebook anda.

6. Anda tidaklah harus seorang penulis untuk menulis suatu ebook. Sama seperti artikel, satu-satunya hal yang perlu anda lakukan adalah menghimpun, mengorganisir dan menguraikan secara singkat informasimu.

7. Anda tidak memerlukan sofware yang mahal untuk membuat ebook. Tulis saja di Microsoft Word atau program yang sejenis lalu konversi file itu menjadi PDF.

8. Setelah anda menyelesaikan ebookmu, langkah anda selanjutnya adalah mempromosikannya. masukkan ke website anda, tempatkan di signatur email anda, daftarkan di situs pencari seperti (google, yahoo, dll). Umumkan di miling list kalau diizinkan, buatkan situs/blog khusus untuk itu dan daftarkan situs/blog anda ke mesin pencari, buatkan pesan awalnya "Free Bonus". Berbagai kemungkinan ini bersifat tak ada jika anda menggunakan imajinasimu dan memungkinkan orang banyak memahami tentang ebook anda sebagai sesuatu yang mungkin. Pastikan mendorong orang-orang untuk memberi juga kepada pelanggan mereka sebagai suatu bonus yang cuma-cuma.

9. Pastikan anda mempunyai nomor contact di dalam ebook anda sehingga orang dapat dengan mudah menghubungi anda atau mengunjungi situs anda.

10. Make it fun, interesting and belive in yourselft and you will produced a very succesfull ebook!

Good Luck

http://lbsfighter.blogspot.com

Bikin Buku Atau Ebook?

Lho kok judulnya ini sih ? saya khan mau baca tentang geomatika ?
He.. he.. geomatikawan juga manusia mas mbak. Geomatikawan pastinya punya uneg-uneg atawa kemampuan yang belum tersalurkan, alias mampet atau memang masih diumpet. Salah satu kemampuan itu adalah buat makalah atau tulisan, yang kalau beratus-ratus lembar, akan bisa menjadi buku. Contohnya alumnus geomatika6 -dan angkatan2 yang lain tentunya-, pasti sudah mampu untuk bikin buku. Ya, buku teks, bukan buku tulis. Buku teks seperti punyanya Mbah Aronoff atau penulis yang lain (cuma beda kualitas aja kali...:)).
Kalau anda mau, peringkas lagi aja tuh tesis yang kemarin sudah dibuat, atau bahkan yang diringkas skripsinya aja plus ditambahi info-info yang up to date, jadi deh buku karangan anda sendiri.
Nah, setelah buku (mungkin draft ya.. karena belum difinalisasi atau dicetak) anda selesai. Anda bisa saja mencetak contohnya (biar jadi portofolio) dan anda tawarkan di penerbit-penerbit buku yang jumlahnya banyak banget. Pasti mereka (penerbit) akan mau (guaranteed), mengingat bidang geomatika ini masih langka buku rujukannya. Jangankan buku rujukan sekelas GISnya Aronoff, buku yang bertema ilmiah populer pun masih sedikit. Saya baru menemukan satu buku yang membahas tentang Google Earth, itupun bentuknya buku saku dengan ketebalan sekitar 150 halaman, dengan harga 20ribuan. Kalau buku yang tentang GIS (murni) sih sudah lumayan banyak, rata-rata adalah pembahasan pada penggunaan software, misalnya: SIG Menggunakan MapInfo, SIG menggunakan AutoCad, SIG menggunakan ArcView, dsb. Belum ada judul buku yang mirip atau mendekati judul-judul tesis yang fantastis dan applicable serta contoh-contoh dan data yang 'beneran', seperti (tesis atau skripsi) yang anda buat.
Pikirkan saja ini: setahu saya tidak ada yang menulis buku dengan judul berbau fuzzy logic untuk pemrosesan citra digital. Apa artinya ini ? Bagi saya ini berarti peluang (positif thinking), para geomatikawan disuguhi peluang besar untuk menjadi penulis-penulis besar di Indonesia. Lihat saja, siapa yang tidak kenal dengan Bapak Edy Prahasta, yang menulis buku tentang SIG -dengan banyak variannya, atau Bapak Hasanuddin Z. Abidin yang menulis tentang GPS dan sudah diterbitkan oleh penerbit di Bandung.
Mungkin anda berfikir (don't alias jangan !), bahwa langkanya buku tentang geomatika adalah karena tidak ada pasar (konsumen)nya, tidak ada yang tertarik dengan geomatika. Kalau pendapat anda seperti ini, ada kemungkinan bahwa anda terkena apa yang disebut oleh Bapak Basu Swastha Darmmesta (Dosen Pemasaran Properti Fakultas Ekonomi UGM) sebagai 'Marketing Myopia' atau 'rabun jauh pemasaran', yaitu ketidakmampuan melihat kedepan secara jauh terhadap peluang pemasaran di masa yang akan datang. Saya teringat dengan cerita dua orang penjual sepatu yang dikirimkan ke Afrika untuk melihat peluang pasar sepatu disana. Penjual pertama melihat tidak ada peluang sama sekali bagi produk sepatu akan diterima di Afrika karena disana tidak ada seorang pun yang memakai sepatu. Sedangkan penjual kedua mengatakan bahwa peluang produk sepatu diterima di Afrika sangat sangat luas dan terbuka, karena ternyata yang membutuhkan sepatu sangat banyak -yaitu orang Afrika yang tidak / belum memakai sepatu tersebut.
Kembali ke buku (printed version) atau ebook (digital version). Mana yang anda pilih (dengan asumsi bahwa anda sudah setuju akan membuat atau sudah punya draft buku yang sudah siap cetak) ?

Mari kita lihat -secara simple saja- keuntungan dan kelemahan keduanya:
1. Buku (printed version)
a. Sudah pasti anda saat ini tidak mempunyai perusahaan penerbit / percetakan sendiri, sehingga anda harus mengikuti format yang ditentukan oleh penerbit-penerbit buku. Dan ini akan menjadi merepotkan untuk usaha yang baru pertama dilakukan.
b. Beberapa penerbit mengerjakan semuanya, sedangkan anda hanya membuat tulisannya saja (contohnya: BPFE –kalau tidak salah); sementara penerbit yang lainnya akan menerbitkan saja -dengan sentuhan akhir yang minor, dan penulis melakukan semuanya -layout, format, dsb. Nah, anda bisa menimbang susah senangnya menerbitkan buku melalui penerbit.
c. Berapa yang anda dapat ? Rata-rata penerbit akan memberikan royalti sebesar 10% dari harga jual buku anda. Jadi kalau harga buku anda 100ribu rupiah, maka anda akan menerima royalti sebesar 10ribu rupiah; kalau buku anda dijual seharga 20ribu, maka royaltinya adalah 2ribu rupiah perbuku (lumayan). Tapi kalau anda benar-benar penulis handal, royalti anda bisa lebih dari 10% atau minimal anda bisa nego, karena pastinya banyak penerbit yang ingin menerbitkan buku anda (persaingan usaha dan agak jual mahal lah). (Saya tidak tahu, mungkin ini sebabnya buku sekarang tebalnya minta ampun dan harganya pun luar biasa). Beberapa penerbit mungkin akan menawarkan untuk membeli hak patent (hak cipta) anda dengan sistem beli putus. Artinya, penerbit akan membeli hak cipta anda dengan harga tertentu, dan kemudian menerbitkan buku anda tanpa memberi royalti atas buku yang laku di pasaran -berapapun jumlahnya. Biasanya ini dilakukan penerbit apabila penulis masih dalam tahap 'bertumbuh', atau penerbit tidak / kurang melihat pasar yang akan menyerap buku tersebut. Terkadang terdapat pengembangan, bahwa penerbit akan memberikan tambahan royalti kepada anda, apabila buku anda mencapai 'hit' tertentu yang ditetapkan / disepakati.
d. Anda tidak perlu pusing memasarkan buku anda, karena semuanya sudah dilakukan oleh jaringan pemasaran penerbit. Anda tinggal memantau jumlah penjualan dan menghitung royalti yang anda terima bila buku anda mengalami beberapa kali cetak ulang. (Benar-benar pasif income, bikin buku sekali, income dari royalti seumur hidup, bahkan sampai ke anak cucu).
f. Anda bisa memajang buku anda di rak buku anda atau mengabadikannya di ruang tamu sebagai kebangaan atas pencapaian anda, dan ini bisa jadi akan memberi inspirasi bagi orang-orang di sekitar anda.
g. Kesuksesan selalu menarik gerbong kesuksesan selanjutnya. Artinya: motivasi untuk membuat buku lagi akan semakin meningkat manakala buku anda sudah ada yang sukses diterbitkan (apalagi mencapai 'hit' dengan dicetak berulang-ulang kali).
h. Asumsi di postingan ini berdasar pada: bahwa anda akan menulis hanya bidang geomatika saja. Padahal bidang yang bisa ditulis sangat luas (seperti di blog ini yang tidak melulu bicara tentang geomatika an sich), jadi peluang anda sangat terbuka.

2. Ebook (digital version)
a. Ebook saat ini sedang trend. Artinya penerimaan konsumen terhadap ebook semakin membaik dari waktu ke waktu. Walaupun untuk membacanya masih memerlukan perangkat tambahan, namun saat ini hal itu 'no problemo any more'. Orang justru merasa keren bila membaca ebook di saat menunggu bis, atau sedang dalam perjalanan. Atau malah saya pernah melihat orang mengaji (membaca Alquran) melalui perangkat genggamnya (HP symbian) di masjid. Ini membuang keraguan beberapa orang tentang efektifitas ebook. Saya adalah pemburu ebook dari dulu. Bahkan sekarang ada perpustakaan yang isinya ebook dan produk digital lainnya. Saya pernah menjadi anggota 2 perpustakaan yang di amrik atau di luar negeri sono, yang 'meminjamkan' ebook.
b. Di jaman komputer ini, dapat dipastikan draft tulisan anda tersimpan dalam bentuk digital -di hardisk laptop, di flash disk, di MMC, dsb. Biasanya dalam format word. Nah, anda tidak perlu pusing-pusing harus mencetak tulisan yang beratus-ratus halaman itu dengan gambar / grafik yang full colour, untuk kemudian diajukan ke penerbit untuk diuji laik cetak atau tidak (belum tentu penerbit menyetujui pada penyerahan draft pertama, itupun syukur kalau disetujui). Nah, anda dapat menjadi penerbit anda sendiri. Tinggal tentukan format ebook yang anda kuasai, misal: PDF atau EXE (executable file), gunakan tool yang tepat.. Jreng, jadi deh anda sebagai penulis sekaligus penerbit buku-buku anda sendiri. Bagaimana dengan privacy, hak cipta, dsb ? Tidak ada bedanya dengan hardcopy (printed book), ebook juga rawan terhadap pelanggaran hak cipta. Tapi toh, ini tidak mengurangi penulis yang ingin mnerbitkan bukunya. Pastinya ada beberapa cara untk melindungi hak cipta digital anda, namun itu tidak dibahas disini (lain kali insya Allah agar anda sering2 berkunjung kesini :)).
c. Royalti ? sayangnya tidak ada pembagian royalti di ebook -kecuali oleh perusahaan2 yang sungguh-sungguh real bonafide dengan sistem yang rumit serumit-rumitnya. Sebagai ganti tidak adanya pembagian royalti ini, anda dapat memperoleh keuntungan 100% dari hasil penjualan ebook anda, ya 100%. Jika ebook anda laku dijual dengan harga 100ribu, maka royalti anda adalah nol rupiah, tapi keuntungan (atau mengkin lebih tepatnya pendapatan) anda adalah 100ribu pula. Kecuali anda ingin memanfaatkan para reseller online / digital yang dengan senang hati memperluas jangkauan pemasaran anda tanpa batas (baca: via internet) dengan memberikan bagi pendapatan: bisa 50 : 50 atau berapapun anda yang memutuskan. Intinya adalah anda yang memegang kendali atas produk anda, dan bukan penerbit, termasuk kendali pemasarannya.
d. Bagaimana memasarkannya? Sebenarnya mempunyai produk itu sama saja antara produk digital dengan produk non digital, dalam hal ini ebook dengan printed book. Pemasarannya bisa melalui jalur real maupun jalur maya internet. Bisa secara offline maupun online, mulai dari brosur2 hingga talk show atau bedah bukunya. Saat ini, perkembangan bisnis sangat cepat, begitupun varian-varian modelnya. Saya kemarin membeli dua buah cd yang berisi ebook: satu tentang CMS Wordpress yang powerful untuk blogging, dan satu lagi tentang berbagai ebook -ada motivasi Gede Prama, ada bisnisnya, ada tips komputernya, macem-macem deh. Satunya saya beli (saya tahu produknya) dari internet, satunya dari media cetak. Jadi, tidak ada perbedaan yang siknifikan berkaitan dengan promosi produk.
e. Berapa harganya ? Mungkin ini yang agak sulit bagi saya untuk berpendapat / menuliskannya disini. Namun, kebanyakan penjualan paket ebook itu dikemas dalam bentuk cd atau bentuk link atau halaman download di internet. Biasanya memang ebooknya tidak dijual sendiri, melainkan secara paket -bersama ebook-ebook yang lain. Tapi, apa yang anda takutkan ? Banyak sekali produk digital -ebook- yang tersedia free di internet, dan bahkan memberikan sekaligus 'Resell Right'nya. 'Resell Right' (atau hak menjual kembali) berarti bahwa pemilik -bukan penulis lho- ebook itu (apakah dari download gratis atau membeli) berhak untuk menjualnya lagi baik sebagai produk tersendiri atau sebagai bonus bagi produk (ebook) utamanya, tergantung pada term and condition pada ebook itu sendiri. Penulis dari ebook yang free tersebut biasanya lebih senang apabila namanya dikenal oleh banyak orang sedunia, atau websitenya dikunjungi oleh para pengunjung yang hendak mendownload bukunya. (Kepuasan tersendiri istilahnya).
f. Hebatnya ebook adalah: siapapun dapat membuat ebooknya sendiri, tidak peduli apakah ia seorang 'geek' (ahli), atau pemula sekalipun. Ebook merangsang orang -juga geomatikawan- untuk membuat dan menerbitkan bukunya sendiri, terserah apakah untuk berbagi ilmu semata, ataupun untuk keperluan bisnis (alias dijual), tidak ada yang melarang. Ebook juga multi fungsi, disamping sebagai sharing pengetahuan, sumber pendapatan, ebook juga sarana memperkenalkan diri yang lebih intensif daripada printed ebook (hal ini karena sering kali jumlah halaman pada printed book dibatasi oleh penerbit).
g. Apa kelemahan ebook ? Selalu ada dua sisi mata uang khan ? Ya, apa yang menjadi keunggulan ebook, pada taraf tertentu juga merupakan kelemahannya. Seperti kualitas produk, karena tidak adanya 'sparing partner' (seperti peran penerbit bagi printed book) dalam kontrol kualitas, maka bisa jadi ebook tersebut berisi tulisan dan keterangan-keterangan yang dangkal dan kurang profesional. Sisi pemasarannya juga dapat menjadi kelemahan ebook, dimana di jaman yang sudah computerized ini, masih banyak juga orang yang belum mempunyai perangkat pengakses ebook atau kalaupun ada, ia tidak tertarik untuk terus terusan melototi perangkat digitalnya untuk membaca ebook. Dan seterusnya, dan seterusnya.

Sebagai informasi, beberapa penulis ebook (website) yang sukses di Indonesia bisa anda lihat disini: www.formulabisnis.com, www.bursabisnis.com. Belum lagi situs-situs penjual ebook yang laris dari ebook bisnis sampai ebook tentang formula kesehatan pria. Banyak deh.. Saya tahu, karena saya adalah pemburu ebook.
Inti dari postingan ini adalah: mengajak masyarakat / komunitas / apapun namanya yang berkaitan dengan geomatika untuk berani mengadu nasib dengan menulis buku. Seberapa bonafide anda, akan dapat dinilai dari content buku atau ebook anda. Orang akan menilai keseriusan / profesionalisme anda, serta kepedulian anda dalam menyebar luaskan geomatika melalui buku / ebook anda. Tidak peduli apakah anda merasa nyaman dengan format printed book atau ebook digital. Tidak peduli apakah anda melakukannya untuk bisnis atau untuk sebar pengetahuan semata.
Pada kesempatan ini, saya, mervandi, mengucapkan selamat kepada Bapak I Made Andi Arsana atas diterbitkannya buku bertajuk 'Memanfaatkan Fitur-fitur Google dan "Batas Maritim Antarnegara - Sebuah Tinjauan Teknis dan Yuridis " (buku sangat baru -fresh).
Saya setuju bahwa Kang Google sangat bersahabat dengan geomatika. Buktinya adalah produk2 -software- google banyak yang mendukung geomatika, seperti: Google Earth dan Google Map, serta bersedianya Kang Google menerima saya sebagai salah satu mitra bisnis Google Adsense-nya. (Baca posting saya berikutnya tentang Kang Google Sahabat Geomatika, insya Allah).
Sebagai hadiah bagi anda, penikmat geomatika6.blogspot dan penghargaan bagi geomatikawan penulis ebook: saya akan postingkan khusus untuk anda, beberapa ebook tentang geodesi dan geomatika disini.

[sebagai penyemangat untuk mulai melamar penerbit agar mau menerbitkan buku saya 'Gabungkan Saja ! Teknik Mail Merge pada Microsoft Office' yang dibuat setahun lalu.. kalau tidak ada yang minat.. ya tinggal ebook kan aja :)]

[Menulis blog adalah menguras energi, kalau anda suka postingan ini, berikan komentar anda dan / atau donasikan dana anda untuk anak yatim dan kaum dhu'afa di Kecamatan Jati, Kudus -untuk kepentingan pendidikan]

http://geomatika6.blogspot.com


> Beri Masukkan, kepada kami.
> Beritahu Teman.